Pikiran, Ojol, dan Daya Tarik Iklan




Photo by: Andi Sultan

"Pikiran adalah pembohong terbesar, dan penipu yang ulung."

Setelah berhari-hari bergelut dengan pikiran sendiri perkara pergi atau tidak buat aktifin akun ojol, akhirnya saya memutuskan pergi hari ini. Sebenarnya sudah dua bulan lebih saya bikin ini akun, cuma belum bisa diaktifkan karena harus melapor dulu ke kantornya langsung.

Selama dua bulan setelah membikin akun ojol ini, saya malah gak ngapa-ngapain. Malah sibuk berkompromi dengan pikiran sendiri. Takut nanti orang bilang inilah, bilang itulah. Padahal belum tentu orang mau peduli apa yang kita lakukan. Sebenarnya masih banyak orang baik yang tidak memandang pekerjaan seseorang. Asalkan duit halal, masih fine-fine saja bagi mereka.

Tapi memang dasar pikiran saya sendiri terkadang jahat ke saya. Terlalu banyak mikir kadang membatasi ruang gerak saya, dan membuat saya memilih gak ngapa-ngapain daripada dapat masalah ke depannya.

Saya sampai menonton banyak motivasi di kanal youtube hanya sekedar untuk membangkitkan semangat saya. Sampai tepatnya hari ini keberanian saya muncul.

Pagi-pagi saya sudah bangun, mandi, terus sholat subuh--biar terkesan islami sedikit. Habis itu saya membereskan tempat tidur, dan menyapu seluruh rumah. Setelah rumah kinclong, saya beranjak ke tumpukan pakaian mencari baju hitam favorit saya. Celana jeans Burrbery london pemberian om saya masih tergantung dipaku dibalik pintu kamar. 

Setelah memakai celana, baju hitam, dan parfum (biar tambah wangi), saya mengambil kanci motor di samping bantal. Waktu sudah menunjuk jam 06.13 saat saya mengendarai motor menuju pantai. Aroma pagi dan suara angin di pantai menenangkan pikiran dan hati saya. Sekali-kali saya menutup mata dan merasakan kesejukan pagi merasuk sampai ke tulang-tulang, mendinginkan kepala, membuat desir-desir halus di dada. Saya menenangkan diri di pantai sekitar satu jam lebih.

Saat saya sampai di rumah, waktu menunjukkan pukul 07.27. Saya mulai memanaskan air dan membuat kopi hitam. Kopi selalu bisa menjelmakan diri sebagai penyemangat seseorang saat akan memulai hari. Istilah kekiniannya, 'No kopi, no party'. Haha.

Tidak lupa, selama ritual kopinisasi berlangsung, saya sempatkan ngasih kabar ke doi. Takut dia tiba-tiba marah gak jelas kalo nda dapat kabar dari pangerannya ini (pangeran tai kucing xixixi). 

Banyak hal saya lakukan sambil menikmati secangkir kopi pagi tadi. Jam sembilan lewat sedikit saya mulai bersiap-siap berangkat ke kantor ojol. Saya memakai setelan andalan khas fakboy lagi mencari mangsa ketika berangkat; kaos hitam dibalut jaket jeans warna gelap dengan celana Burberry london andalan, dipadukan dengan kaos kaki hitam dan sepatu Vans kw 11. Dengan sedikit tegang dan kepercayaan diri yang pelan pelan dibangkitkan, saya mulai mengendarai motor menuju kantor ojol tersebut. 

Setelah sampai di kantor ojol, saya melihat orang orang di sana masih berantakan. Pakaian kaos seadanya, gelas kopi sisa semalam (saya berani tebak begitu), dan muka bangun tidur menyambut saya dengan ramah. Ketika saya bertanya dan meminta diaktifin akun, mereka bilang pegawai khusus pengurusan itu belum datang. Padahal sudah hampir jam sepuluh. Lalu saya disuruh datang jam 1 siang. Akhirnya saya pulang membawa rasa hampa dan merasa sia-sia sudah bergaya necis. Ujung-ujungnya saya berhadapan dengan kedisiplinan warga ±62 yang amburadur. Saya jadi ragu-ragu dengan kredibilitas ojol baru (khusus daerah) tersebut. 

Setelah sampai di rumah dengan perasaan yang masih kecewa, saya mengecek hape (sesuatu yang kerjakan semalam) dan memutuskan fokus mengejar passion saya meskipun tidak berpenghasilan. 

Memang, pikiran kadang membuat kita meremehkan hal-hal kecil yang tidak memiliki hasil, dan memaksa kita mengejar sesuatu dengan penghasilan serta tujuan jelas. Kita jadi melupakan proses. Padahal dalam hidup, semua hal besar berproses dari yang tidak ada menjadi ada. Dari yang tidak diakui, berubah jadi disanjung dan dielu-elukan. Semua ide besar yang kita lihat hari ini, bermula dari ide kecil yang ditertawakan. 

Terakhir, ketika saya kembali ke kantor ojol itu jam satu siang, orang-orang tadi masih ada. Dengan pakaian sama, dan masih duduk duduk ga jelas. Saya kembali menanyakan dan meminta akun saya diaktifkan. Tapi mereka malah bilang, "Ih, yang punya tanggungjawab masalah itu tidak masuk hari ini. Katanya sakit. Mungkin besok. Besok baru datang lagi."

Saya bergegas pulang. Rasa-rasanya saya harus berpikir dua kali buat kembali lagi ke sana. Padahal ngiklan terus. Terlihat profesional lagi. Hadeuh.










Comments

Popular Posts